Thursday, December 6, 2012

CIBI: jangan sampai menimbulkan diskriminasi pada anak didik

CIBICIBI adalah kependekan dari Cerdas Istimewa Bakat Istimewa. beberapa hari lalu saya bersama beberapa rekan guru dari beberapa sekolah diantaranya SDN UNGARAN, SDN LEMPAYANG WANGI, SD SANG TIMUR SD INTIS SCHOOL SDN SERAYU. sebagian besar peserta datang dari SDN UNGARAN. sebagian besar kami masih belum banyak tau tentang program baru yang namanya CIBI ini.
sesuai dengan kepanjangannya, program CIBI adalah sebenarnya program yang diperuntukkan untuk anak -  anak  yang memiliki bakat dan kemampuan istimewa. tapi setelah mengikuti workshop 3 hari tentang CIBI dan hasil membaca buku, kini mulai terurai pemahaman kami tentang Program CIBI yang dimaksudkan oleh pemerintah.
pemilihan peserta didik untuk program CIBI ini dilakukan melalui beberapa tahap. tahap pertama adalah calon peserta program CIBI harus melalui tes IQ, hanya siswa yang minimal 120 yang bisa ikut program ini. tahap berikutnya tes kepribadian.

setelah melihat kriteria calon peserta CIBI di atas, muncul beberapa pertanyaan dalam diri saya.
  1. Apakah CIBI hanya untuk anak yang ber IQ tinggi?
  2. Bagaimana dengan anak yang berbakat istimewa?
  3. Bukankah kesuksesan itu tidak ditentukan oleh IQ?
sesuai dengan namanya, CIBI cerdas istimewa bakat Istimewa. lalu dimana tempat untuk anak berbakat? kita tidak menginginkan program CIBI ini jurstru disalah artikan hanya untuk anak yang mempunyai IQ tinggi. saya jadi ingat buku 8 kecerdasan yang banyak mengulas tentang kriteria kecerdasan. kita juga tidak ingin dengan adanya program CIBI ini akan mengerucutkan paradigma kita tentang kecerdasan menjadi " hanya anak yang ber IQ tinggi yang dianggap anak cerdas" dan hanya anak yang ber IQ tinggi diberikan perlakuan istimewa, sedangkan diluar itu adalah anak biasa - biasa saja. kesalahan paradigma ini akan sangat berbahaya, akan mengarah pada diskriminasi pada anak
Mari sejenak kita renungkan sebelum kita terlalu jauh mengambil kesimpulan. berapa banyak anak berbakat negeri ini telah mengharumkan nama bangsa? berapa banyak para penemu - penemu terkenal yang dulunya mereka dianggap bodoh? bahkan saking bodohnya sampai dikeluarkan dari sekolahnya. berapa banya jutawan dan kini menjadi dermawan bukan dari mereka yang pintar matematika dan sain?. perhatikan kendaraan yang kita pakai saat ini, keindahan bentuk mobil, keelokan body sepeda motor, game - game edukasi, tercipanya wahana pembelajaran yang menyenangkan. semua ini tercipta dari mereka yang kreatif, dan kebanyakan mereka bukanlah ahli mate - matika. kesimpulannya adalah kecerdasan itu tidak tidak hanya terbatas untuk anak yang ber IQ tinggi.
pemerintah menggulirkan program CIBI ini mempunyai tujuan yang sangat mulia, yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang secara maksimal sesuai dengan bakat dan kecendrungannya, tinggal kita sebagai pendidik untuk menterjemahkannya dalam bentuk aplikasi di lapangan, jangan malah kita yang mempersempit makna dari CIBI tersebut dengan membuat kesimpulan sendiri bahwa hanya anak yang ber IQ tinggi saja yang berhak masuk CIBI. hemat saya semua anak baik yang kreatif, ber IQ tinggi, punya keterbatasan fisik dan non fisik layak mengikuti program CIBI.
insyaallah pada artikel berikutnya akan sedikit saya paparkan ide kami tentang proses aplikasi program CIBI  yang dapat mewadahi semua anak, ide ini berdasarkan pengalaman kami mengelola Small class selama ini. mohon maaf jika ada kata - kata saya yang kurang enak di baca. secara pribadi saya ucapkan terimakasih yang sebesarnya kepada team dari SD Sapen yang telah berbagi ilmu tentang proses pelaksanaan program CIBI di SD Sapen.


No comments:

Post a Comment